PPh Pribadi

Posted by Zabadi on Februari 11, 2023 with No comments

PPh Pasal 21/26

Belajar memahami Pajak Penghasilan PPh Pasal 21/26 sebagi berikut :

PPh Pasal 21/26 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.

Pemotongan PPh Pasal 21/26 wajib dilakukan oleh setiap pember kerja sesuai objek pajak yang di terima oleh karyawan, tenaga ahli yang mendapat penghasilan berupa objek PPh Pasal 21/26, adapun yang termasuk pemberi kerja dimaksud adalah :

1

  1. pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai;<
  2. bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan;
  3. dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama apa pun dalam rangka pensiun;
  4. badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas; dan
  5. penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan.

Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 :

Budi Karyanto pegawai pada perusahaan PT Candra Kirana, menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp3.000.000,00. PT Candra Kirana mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Candra Kirana menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Candra Kirana juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya. PT Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk Budi Karyanto ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp100.000,00, sedangkan Budi Karyanto membayar iuran pensiun sebesar Rp50.000,00. Pada bulan Juli 2013 Budi Karyanto hanya menerima pembayaran berupa gaji. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut:

Pengurangan

Biaya jabatan

Gaji ................................ 3.000.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja ................................ 15.000,00
Premi Jaminan Kematian ................................ 9.000,00
Penghasilan bruto ................................ 3.024.000,00
5%x3.024.000,00 151.200,00
2. Iuran Pensiun 50.000,00 ```````````````````````````````
3. Iuran Jaminan Hari Tua 60.000,00 ```````````````````````````````
```````````````````````````````` ................................ 261.200,00
Penghasilan neto sebulan ................................ 2.762.800,00
Penghasilan neto setahun
12x2.762.800,00 ................................ 33.153.600,00

Categories: